Penemuan Kamera Obscura dan Foto Pertama di Dunia
Sejarah mengenai fotografi masih menjadi perdebatan banyak pihak hingga saat ini. Ada yang mengatakan sebelum Joseph Niepce menemukan teknik camera obscura pada tahun 1814, orang – orang Cina dan Yunani terlebih dahulu menemukan fungsi dasar optik dan kamera pada abad 5 sebelum masehi. Bahkan ada sebuah manuskrip yang ditulis oleh Hassan bin Hasan (berkebangsaan Arab) yang isinya menjelaskan tentang teknik Obscura ini pada abad ke-10. Dari beberapa manuskrip yang ada ternyata memiliki kesamaan, manuskrip tersebut menyatakan bahwa Fotografi berawal dari teknik yang dinamakan Camera Obscura.
Apa itu Camera Obscura?
Camera Obscura adalah sebuah teknik merekam suatu objek dan memproyeksikannya ke media lain. Pada saat teknik ini ditemukan, printing belum ada, jadi para artis hanya bisa merekam gambar tersebut dengan menggambar kembali objek yang direkam.
Pada dasarnya bentuk camera obscura adalah sebuah ruangan gelap yang berbentuk box tanpa pencahayaan. Pada box tersebut kemudian dibuat sebuah lubang kecil agar cahaya yang ada di luar dapat masuk ke dalam ruangan dalam box tersebut. Bentuk lubang kecil tersebut disesuaikan diameternya agar cahaya yang masuk dapat mereflesikan gambar dengan baik di dalam ruang box tersebut.
Bagaimana Sistem Kerja Camera Obscura?
Sama seperti logika kamera analog dalam merekam gambar, gambar yang terproyeksikan ke dalam ruang box tersebut hasilnya terbalik dengan aslinya, sseperti halnya Anda belajar proyeksi saat duduk di bangkus sekolah untuk pelajaran fisika. Kamera digital yang ada pada saat ini, cara kerjanya semuanya sama dengan cara kerja camera obscura.
|
Fotografi dunia berawal dari camera Obscura, yaitu sebuah teknik merekam suatu objek dan memproyeksikannya ke media lain. Pada dasarnya bentuk camera Obscura adalah sebuah ruang gelap berbentuk box tanpa pencahayaan, kemudian pada box tersebut dibuat lubang kecil agar cahaya yang ada di luar dapat masuk ke dalam ruang box tersebut. Bentuk lubang kecil tersebut disesuaikan dengan diameternya agar cahaya yang masuk dapat merefleksikan gambar dengan baik di dalam ruang box tersebut |
Setelah Joseph Niepce mendapatkan penemuan yang cukup mengejutkan ini, akhirnya beliau menjadi orang pertama yang diklaim sebagai orang yang pertama kali menciptakan fotografi di Dunia. Pada saat itu beliau merekam gambar pemandangan dari jendela kamar pribadinya yang terletak di Le Gras.
Niepce menjadi orang pertama di Dunia yang berhasil merekam sebuah gambar dan memindahkannya ke media lain. Niepce mempunyai ide untuk menggunakan Petroleum Derivative yang bernama “Bitumen of Judea”. Bitumen mempunyai karakter yang akan mengeras jika terkena cahaya. Jadi Niepce menempelkan bitumen ini di atas plat besi dan membiarkannya mengeras.
|
Niepce menjadi orang pertama di dunia yang berhasil merekam sebuah gambar dan memindahkannya kemedia lain. Niepce mempunyai ide untuk menggunakan Petroleum Darivative yang bernama "Bitumen of Judea". Bitumen tersebut memiliki karakter yang akan mengeras apabila terkena cahaya. Jadi, Niepce menempelkan Bitumen ini di atas plat besi dan membiarkannya mengeras |
Setelah bitumen mengeras, maka Niepce menggunakan tinta untuk menghasilkan gambar yang permanen. Namun, ide ini masih dianggap mentah dan sulit untuk dilakukan pada saat itu,karena selain material yang mahal, prosesnya pun sulit.
|
Foto pertama di dunia yang dibuat oleh Niepce dengan menggunakan Bitumen of Judea |
Inovasi untuk menciptakan Fotografi tidak berhenti samapi disitu, pada tahun 1839, Sir Joh Harschel muncul dengan ide barunya untuk merekam gambar melalui negatif sebagai solusi dari susahnya memproduksi metal. Pada tahun yang sama, Harschel juga mematenkan kata Fotografi yang ia ambil dari terminologi Yunani, yaitu “Fos” yang berarti cahaya dan “Grafos” yang artinya untuk menulis atau menggambar. Meskipun Herschel menemukan cara yang lebih mudah, tetapi perjalanan fotografi masih panjang untuk menjadi lebih dikenal di masyarakat luas di seluruh belahan Dunia.
Pada tahun 1843, barulah fotografi masuk ke ranah komersial, sebuah iklan diambil melalui teknik fotografi di Philladelphia Amerika. Dan pada tahun 1859, sebuah kamera panoramik dihasilkan oleh Sutton. Di sini fotografi mulai mengalami perkembangan yang pesat. Barulah pada tahun 1865 fotografi diakui sebgai karya seni dan bisa dipatenkan juga dilindungi oleh Undang – undang.
Fotografi Menjadi Industri
Perusahaan yang paling bertanggung jawab membawa dunia fotografi ke ranah industri adalah “Kodak”. Pada tahun 1888, kodak memproduksi sebuah kamera yang diberi nama “Eastman Kodak Camera”. Kamera ini memiliki slogan “You Press The Button, We do The Rest”. Untuk harga kamera ini sendiri tergolong mahal pada zamannya, serta masih merupakan barang eksklusif yang belum bisa dimiliki oleh semua lapisan masyarakat.
|
Kodak menjadi pelopor pertama masuknya fotografi ke dalam dunia industri dengan dikeluarkan produk pertamanya yang bernama Eastman Kodak |
Pada tahun 1901, Kodak memproduksi kamera bernama “Kodak Brownie” yang memang ditujukan untuk kalangan masyarakat menengah. Kamera ini hanya memproduksi gambar dengan warna hitam putih. Namun kamera ini menjadi sangat populer di banyak kalangan karena kemudahannya ketika digunakan untuk memotret (user friendly). Akhirnya setelah Kodak Brownie ini muncul, fotografi seakan menemukan momentum untuk menjadi besar. Banyak produk baru keluar, seperti pada tahun 1913, kamera 35 mm yang pertama keluar ke pasaran. Lalu pada tahun 1927 menyusul flash bulb yang dikeluarkan ke pasaran.
|
Kodak memproduksi kamera bernama "Kodak Brownie" yang memang ditujukan untuk kalangan masyarakat menengah |
Penemuan yang berlangsung secara terus menerus ini membuat para produsen kamera dan perlengkapan penunjangnya berlomba – lomba untuk mengembangkan inovasi yang dapat diterima di pasar, yang paling maju pada saat itu adalah Kodak. Pada tahun 1941 Kodak mengeluarkan Kodak Color Negative Films. Sebuah penemuan yang mengubah wajah fotografi hingga 20 tahun ke depan.
Bermain Upload di Fotografi Digital
Aktivitas fotografi digital sebenarnya pertama kali dilakukan pada tahun 1960an. Uniknya, hal ini bukan dilakukan oleh fotografer ataupun lembaga fotografi yang profesional. NASA adalah lembaga astronot yang berasal dari Amerika yang pertama kali melakukannya. Pada saat itu, Astronot merekam gambar dari bulan melakukan scanning dan mengirimkannya ke bumi menjadi file digital. Itulah aktivitas fotografi digital pertama kali di alam semesta yang tercatat dalam sejarah.
Hal yang dilakukan oleh NASA ini merupakan terobosan baru bagi ilmu fotografi. Pada tahun 1981, Sony melakukan terobosan di bidang industri fotografi. Sony merilis kamera yang diberi nama “Mavica”. Meskipun disebut sebagai kamera digital pertama di dunia, namun sebenarnya cara kerja kamera ini tidak digital. Ia menyertakan scanner di dalamnya yang berfungsi untuk mentransformasi data analog ke dalam flash drive yang ada di dalamnya. Sekitar 7 tahun kemudian barulah kamera digital tulen keluar. Kamera inii bernama Fuji DS1P yang benar – benar merekam secara digital ke dalam memory card sebesar 16 MB. Sayangnya, kamera ini tidak pernah dirilis di Amerika Serikat dan peminatnya di Jepang sendiri sangat kurang.
Digital kamera yang paling berpengaruh terhadap industri fotografi dunia dalah Nikon F-3. Jenis kamera ini dirilis pada awal tahun 90-an dan langsung menjadi favorit terutama bagi para jurnalis.
Keberadaan kamera digital memang merubah wajah jurnalisme pada awal 90-an. Karena dengan adanya kamera jenis ini, proses pembuatan berita menjadi lebih cepat. Bahkan bagi para kontributor yang berada jauh dari kantor beritanya, bisa mengirim file dengan cepat.bahkan produsen melihat peluang ini dengan cepat. Mereka membuat The Digital News Camera (NC2000) pada tahun 1994, yang diperuntukkan bagi para foto jurnalis di dunia. Untuk harga kamera ini sebenarnya relatif mahal, pada waktu itu saja harganya lebih dari 15.000 US$. Walaupun begitu, kamera ini tetap laris manis dikalangan fotografi jurnalis.
Pada tahun 1996, 85% dari koran Amerika menganggap bahwa computer skill merupakan hal paling utama selain journalist skill yang diperlukan oleh seorang jurnalis. Hal ini seakan – akan menguatkan bahwa era digital fotografi telah dimulai.
Pada awal tahun 2000-an, virus kamera digital ini menyebar dengan sanga luas. Para produsen kamera seperti canonm Olympus, Kodak, Sony dan lainnya berlomba untuk mengeluarkan kamera digitalnya. Bahkan handphone saja sudah memasukkan fitur kamera di dalamnya. Ini merubah wajah fotografi menjadi sebuah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari – hari.
Semakin kesini, harga kamera digital yang mempunyai kualitas bagus semakin murah dan mudah dijangkau oleh hampir semua kalangan. Hal ini dibarengi dengan pengetahuan fotografi yang dengan mudah didapatkan lewat media sosial dan juga internet. Kamera untuk fotografi bukan lagi menjadi hal yang eksklusif yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang. Ini menimbulkan kecendrungan baru bagi para fotografer. Salah satunya, adalah menjadikan internet sebagai senjata utama mereka untuk melakukan peronal branding dan distribusi karya mereka.
Para fotografer memiliki blog atau bahkan website pribadi. Ini akan memduahkan client untuk melihat hasil karya mereka tanpa harus bertatap muka langsung. Selain itu, mudahnya untuk mendapatkan peralatan fotogrrafi yang bagus memunculkan banyak fotografer baru dan juga membuat persaingan dalam duni fotografi menjadi semakin terbuka.
Komentar
Posting Komentar